Prinsip Dasar Pembuatan Briket Arang
PRINSIP PEMBUATAN BRIKET ARANG
Proses
karbonisasi atau pengarangan adalah proses mengubah bahan baku asal menjadi
karbon berwarna hitam melalui pembakaran dalam ruang tertutup dengan udara yang
terbatas atau seminimal mungkin.
1.1.1
Prinsip
Karbonisasi
Proses pembakaran dikatakan
sempurna jika hasil akhir pembakaran berupa abu berwarna keputihan dan seluruh
energi di dalam bahan organik dibebaskan ke lingkungan. Namun dalam
pengarangan, energi pada bahan akan dibebaskan secara perlahan. Apabila proses
pembakaran dihentikan secara tiba-tiba ketika bahan masih membara, bahan tersebut
akan menjadi arang yang berwarna kehitaman. Bahan tersebut masih terdapat sisa
energi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti memasak,
memanggang, dan mengeringkan. Bahan organik yang sudah menjadi arang tersebut
akan mengeluarkan sedikit asap dibandingkan dibakar langsung menjadi abu
(Pabisa, 2013)
Lamanya pengarangan ditentukan oleh
jumlah atau volume bahan organik,ukuran parsial bahan, kerapatan bahan, tingkat
kekeringan bahan, jumlah oksigen yang masuk, dan asap yang keluar dari ruang
pembakaran. Pada bagan dibawah terlihat bahwa abu yang merupakan hasil akhir
proses pembakaran tidak memiliki energi lagi. Sementara itu, arang masih
memiliki jumlah energi karena belum menjadi abu. Arang itulah yang akan proses
menjadi briket.
Arang merupakan bahan padat yang
berpori dan merupakan hasil pengarangan bahan yang mengandung karbon. Sebagian
besar pori-pori arang masih tertutup oleh hidrokarbon, tar dan senyawa organik
lain yang komponennya terdiri dari karbon terikat (fixed carbon), abu, air, nitrogen dan sulful. Sedangkan, bioarang
merupakan arang atau salah satu jenis bahan bakar yang dibuat dari aneka macam
bahan hayati atau biomassa, misalnya kayu, ranting, daun-daunan, rumput, jerami
ataupun limbah pertanian. Bioarang dapat digunakan dengan melalui proses
pengolahan, salah satunya adalah menjadi briket bioarang (Fachry, 2010).
Menurut (Suryani, 2012), proses
karbonisasi dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
- Penguapan air,
kemudian penguraian selulosa menjadi destilat yang sebagian besar mengandung
asam-asam dan metanol.
- Penguraian selulosa secara intensif hingga
menghasilkan gas serta sedikit air.
- Penguraian
senyawa lignin menghasilkan lebih banyak tar yang akan bertambah jumlahnya pada
waktu yang lama dan suhu tinggi.
-
Pembentukkan gas hidrogen merupakan proses pemurnian arang yang terbentuk.
1.1.2
Metode
Karbonisasi
Sinurat (2011) menyatakan bahwa
pelaksanaan karbonisasi meliputi teknik yang paling sederhana hingga yang
paling canggih. Tentu saja metode pengarangan yang dipilih disesuaikan dengan
kemampuan dan kondisi keuangan. Berikut dijelaskan beberapa metode karbonisasi
(pengarangan):
a.
Pengarangan
di dalam drum
Drum bekas aspal atau oli yang
masih baik bisa digunakan sebagai tempat proses pengarangan. Metode pengarangan
di dalam drum cukup praktis karena bahan baku tidak perlu ditunggu
terus-menerus sampai menjadi arang.
b.
Pengarangan terbuka
Metode pengarangan terbuka artinya
pengarangan tidak di dalam ruangan sebagaimana mestinya. Risiko kegagalannya
lebih besar karena udara langsung kontak dengan bahan baku. Metode pengarangan
ini paling murah dan paling cepat, tetapi bagian yang menjadi abu juga paling
banyak, terutama jika selama proses pengarangan tidak ditunggu dan dijaga.
Selain itu bahan baku harus selalu dibolak-balik agar arang yang diperoleh
seragam dan merata warnanya.
1.1.3
Penggilingan
Arang
Seluruh arang yang dihasilkan dari
proses karbonisasi biasanya masih berbentuk bahan aslinya. Oleh karena itu agar
bentuk dan ukuran arang seragam, diperlukan alat atau mesin penggiling yang
dilengkapi saringan sebesar 0,1- 0,5 mm. tipe mesin penggiling yang digunakan
bisa sama dengan penggilingan tepung atau juga bisa digunakan blender ataupun
secara manual pada industri rumah tangga dengan menggunakan penggiling namun sebelumnya
dihancurkan terlebih dahulu dalam ukuran yang kecil – kecil tergantung dari
ukuran dan tingkat kekerasan arangnya kemudian disaring dengan menggunakan
saringan untuk mendapatkan arang yang halus.
1.1.4
Pencampuran
Bahan Perekat
Sifat ilmiah bubuk arang cenderung
saling memisah. Dengan bantuan bahan perekat atau lem, butir-butir arang dapat
disatukan dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Namun permasalahannya terletak
pada jenis bahan perekat yang akan dipilih. Penentuan bahan perekat yang
digunakan sangat berpengaruh terhadap kualitas briket ketika dibakar dan
dinyalakan. Faktor harga dan ketersediaannya di pasaran harus dipertimbangkan
secara seksama karena setiap bahan perekat memiliki daya lekat yang
berbeda-beda karakteristiknya.
Perekat tapioka umum digunakan
sebagai bahan perekat pada briket arang karena banyak terdapat di pasaran dan
harganya relatif murah. Perekat ini dalam penggunaannya menimbulkan asap yang
relatif sedikit dibandingkan bahan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
briket arang dengan tepung kanji sebagai bahan perekat akan sedikit menurunkan
nilai kalornya bila dibandingkan dengan nilai kalor kayu dalam bentuk aslinya
(Sudrajat, 1983).
1.1.5
Pencetakan
dan Pengeringan
Pencetakan arang bertujuan untuk
memperoleh bentuk yang seragam dan memudahkan dalam pengemasan serta
penggunaannya. Dengan kata lain, pencetak briket akan memperbaiki penampilan
dan mengangkat nilai jualnya. Oleh karena itu bentuk ketahanan briket yang yang
diinginkan tergantung dari alat pencetak yang digunakan. Ada berbagai macam
alat percetakan yang dapat dipilih, mulai dari yang paling ringan hingga super
berat, tergantung tujuan penggunaanya. Umumnya kadar air briket yang telah
dicetak masih sangat tinggi sehingga bersifat basah dan lunak. Oleh karena itu,
briket perlu dikeringkan. Pengeringan bertujuan mengurangi kadar air dan
mengeraskannya hingga aman dari gangguan jamur dan benturan fisik. Berdasarkan
caranya, dikenal 2 metode pengeringan, yakni penjemuran dengan sinar matahari
dan pengeringan dengan oven (Pabisa, 2013).
0 Response to "Prinsip Dasar Pembuatan Briket Arang"
Post a Comment
Terimakasih Sudah Mengunjungi Blog Ini, Silahkan Tinggalkan Komentar!