Makalah | Pemeliharaan Ternak Ayam Kalkun
TUGAS MATA KULIAH
PRODUKSI DAN NUTRISI ANEKA TERNAK
Pemeliharaan
Ternak Ayam Kalkun
OLEH:
M.UTAMA MANDALA PUTRA
E10017015
A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Kalkun merupakan salah satu jenis
aneka ternak unggas yang memiliki bentuk fisik yang tergolong besar yang
berasal dari ordo galliforme dan genus meleagris. Ternak ayam kalkun memiliki
keunggulan berupa daging yang sangat lezat juga berprotein tinggi, kandungan
lemak dan kolestrolnya sangat rendah. Kandungan asam oleat (minyak zaitun) dan
omega 6 yang cukup tinggi akan bermanfaat bagi kesehatan jantung, dan dengan
keunggulan dagingnya yang rendah kolestrol, yang cocok untuk dikonsumsi oleh
segala usia (Oktaviana et, al, 2016). Dalam budidaya kalkun, tak hanya
indukannya yang laris, namun anakan kalkun juga sama-sama laris. Umumnya satu
ekor kalkun bisa mencapai 300-400 ribu diindonesia, permintaan tersedianya
daging ayam kalkun dari tahun ketahun terus meningkat, hal tersebut merupakan
salah satu peluang bisnis yang sangat menggiurka. Dilihat potensi ayam kalkun
bisa ditujukan untuk tujuan daging dan ayam hias. Ayam kalkun dikenal memiliki
bobot tubuh yang bisa mencapai 5 kilogram per ekor, sehingga cocok untuk ayam
pedaging. Selain ukurannya yang besar ayam kalkun jantan memiliki bentuk tubuh
dan bulu yang indah, sehingga cocok untuk hiasan dirumah.
1.2. Rumusan Masalah
·
Apa itu ternak
ayam kalkun
·
Jenis-jenis
ayam kalkun
·
Apa keunggulan
dari ternak ayam kalkun
·
Bagaimana cara
budidaya ayam kalkun
1.3. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat
digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai ternak ayam kalkun, jenis-jenis
ayam kalkun, keunggulan dari ternak ayam kalkun, dan bagaimana cara budidaya
dari ayam kalkun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Ternak Ayam Kalkun
Kalkun adalah hewan unggas (sejenis burung),
asli Amerika Utara, yang klasifikasinya termasuk dalam Filum Chordata,
Sub filum Vertebrata, Kelas Aves, Ordo Galliformes,
famili Phasianidae, sub famili Meleagris, genus Meleagris,
spesies M. gallopavo, M. silvestris dan, M. ocellata.
Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari
spesies M. Gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (wildturkey).
Beberapa jenis burung di Indonesia memiliki penampilan mirip ayam
Kalkun. Kepala dan lehernya gundul tak berbulu dengan warna menyolok. Bagian
kulit di sekitar kepala dan lehernya, termodifikasi sedemikian rupa sehingga
mirip gelambir menggantung. Saat musim kawin tiba, gelambir ini akan
membesar/mengembang untuk memikat betina. Kalkun
ala Indonesia ini termasuk spesies terancam punah dan kurang dikenal. Indonesia
juga memiliki satu spesies Kalkun lainnya, yaitu Kalkun Pegunungan Arfak Aepypodius
arfakianus. Kalkun asli Indonesia ini sangat langka dan hanya dapat
ditemukan di Pulau Waigeo dan Batanta, Raja Ampat, Papua.
Kalkun betina lebih kecil, warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan
kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang
sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. Kalkun
merupakan hewan yang unik, karena mereka memiliki kemampuan
"Aseksual", yakni kemampuan untuk bereproduksi tanpa kontribusi dari
pejantan. Meskipun demikian, anakan yang lahir ke dunia karena proses aseksual
tadi lebih rentan terhadap penyakit dan hampir semuanya jantan. kalkun betina tipe ringan dapat dikawinkan pada umur
30 minggu dan pejantannya dapat mulai dikawinkan pada umur 34 minggu, sedangkan
kalkun tipe berat baru dapat dikawinkan pada umur umur 36 minggu dan
pejantannya pada umur 40 minggu.
Pemeliharaan
ayam kalkun biasanya diperuntukkan sebagai ayam hias, namun tidak semua jenis
kalkun cocok untuk dijadikan ayam hias. Jenis kalkun yang populer dijadikan
sebagai ayam hias yakni jenis Bourbon
Red Turkey, Narragansett Turkey, Blue Slate Turkey, Royal Palm Turkey, dan Ocellated Turkey. Sebagai ayam hias,
kalkun tadi memiliki harga yang fantastis, mengingat kalkun masih belum populer
di kalangan masyarakat. Satu ekor kalkun jenis Bourbon Red Turkey dewasa
bisa mencapai harga 2,5-3 juta.Selain dipelihara sebagai ayam hias, akhir-akhir
ini di Indonesia ayam kalkun dipelihara untuk di konsumsi. Kebanyakan jenis
ayam kalkun yang diperlihara untuk dikonsumsi dari jenis Kalkun Bronze. Kalkun
jenis ini selain merupakan jenis kalkun pedaging yang baik, daging kalkun ini
empuk dan lunak, serta memiliki serat halus dan memiliki tulang yang tidak
keras. Kalkun memiliki nilai ekonomis yang bisa dibilang tinggi, satu ekor
kalkun dewasa bisa berkisar antara 300-400 ribu. Kalkun mempunyai lima fase hidup yaitu :
·
0 sampai 4
minggu (prestarter), ayam kalkun baru menetas.
·
4 sampai 8
minggu (starter), ayam kalkun anakan
·
8 sampai 12
minggu (grower I), kalkun mulai tumbuh
·
12 sampai 16
minggu (grower II), kalkun mulai besar
·
16 sampai 20
minggu (finisher II), kalkun mencapai bobot ideal
·
20 minggu
keatas (finisher II) kalkun siap dikonsumsi
2.2. Jenis-jenis Ayam Kalkun
Beberapa jenis ayam kalkun
yang dibudidayakan diindonesia, yaitu sebagai berikut :
1. Kalkun
Bronze
Ayam kalkun bronze merupakan jenis kalkun yang
paling banyak dan paling populer di Indonesia. Ciri khas warna bulunya yaitu
hitam kecokelatan yang berpadu dengan warna putih, jenis kalkun ini memang
banyak dibudidayakan. Selain harganya yang relatif murah. Cita rasa daging ayam
kalkun bronze cukup nikmat yang menjadikan ayam kalkun ini sebagai jenis kalkun
pedaging.
2. Kalkun Golden Palm
Golden Palm adalah jenis kalkun yang memiliki
banyak variasi warna pada bulunya. Perpaduan antara warna hitam, coklat dengan
putih serta pada bagian ekornya yang terdapat warna bulu putih dengan strip
hitam pada bagian atas ekornya. Pada kepala ayam kalkun golden palm berwarna
kebiru-biruan, pialnya berwarna merah serta pada bagian kakinya yang berwarna
putih ke abu-abuan. Dan kini populasi ayam kalkun golden palm banyak ditemukan
dipasaran lokal Indonesia.
3. Kalkun Royal Palm
Sangat indah di pandang, dan lebih disenangi oleh wanita.
Keanggunan kombinasi warna putih dan hitam yang sangat sempurna. Jenis kalkun
royal palm masih banyak kita jumpai di Indonesia, meskipun kadang-kadang
kualitas warna sudah tidak asli karena gradasi yang disebabkan perkawinan
silang. Di negara Amerika, jenis royal palm tidak dikembangkan sebagai kalkun
pedaging, hanya beberapa yang mengembangkan dalam skala kecil sebagai kalkun
hias yang diperlombakan.
4. Kalkun Narragansett
Jenis Kalkun Naragansett adalah jenis kalkun yang memiliki corak mirip
batik pada bagian bulu ekornya serta memiliki
campuran warna abu-abu gelap bercampur warna kuning keemasan. Kalkun
jenis narragansett agak sukar ditemukan, populasinya tidak sebanyak jenis
bronze.
5. Kalkun White
Holland/Kalkun Putih
Jenis Kalkun White Holland atau yang biasa disebut juga ayam kalkun
putih adalah jenis kalkun yang memiliki warna bulu putih diseluruh
tubuhnya. Di wilayah Indonesia jenis Kalkun ini cukup populer dan cukup
banyak dipelihara oleh para penghobi ayam hias.
6. Kalkun Black Spanish
Jenis Kalkun black Spanish adalah jenis kalkun termahal jika
dibandingkan dengan jenis kalkun yang lainnya. Harganya reratif lebih mahal
membuat kalkun jenis ini dibudidayakan hanya untuk dimanfaatkan keindahannya
dan dijadikan sebagai ayam hias.
2.3. Keunggulan Dari Ayam Kalkun
Ternak ayam kalkun memeiliki keunggulan
berupa daging yang sangat lezat juga berprotein tinggi. Sejak lama daging
kalkun dikenal sebagai daging yang rasanya sangat lezat. Karena ada beberapa
orang yang berpantangan atau mengurangi konsumsi daging kambing, sapi, atau
babi untuk mengurangi konsumsi lemak, kolesterol, atau mencegah obesitas serta
naiknya tekanan darahnya. Sehingga banyak orang yang menggunakan daging kalkun
sebagai alternatif daging sehat dan bergizi tinggi. Bahkan di beberapa negara
maju seperti Amerika, Inggris, dan lain-lain menjadi suatu “kebanggaan
tersendiri”, rasanya tidak ada pesta jika belum ada daging kalkun (Subagyo, 2013). Beberapa
keunggulan dari daging kalkun, yaitu sebagai berikut :
·
Memiliki
kandungan protein yang tinggi (30,5-34,3%), lebih tinggi dari protein ayam,
sapi, kambing/domba, babi dan telur ayam.
·
Mengandung
lemak dan energi yang rendah. Ini berkonotasi langsung dengan tingkat
kolesterol yang rendah. Produk seperti ini bermanfaat dan lebih disukai oleh
orang-orang yang tekanan darahnya tinggi, anti kolesterol, diet lemak dan
sejenisnya.
·
Asam
amino yang terkandung dalam proteinnya sangat lengkap dan sempurna seperti
telur. Ini sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta penggantian
sel-sel tubuh yang rusak menua.
·
Pemeliharaan
kalkun dapat dilakukan relatif secara alami/organik (tidak banyak menggunakan
votamin dan obat-obatan kimia) sehingga dagingnya relatif aman dikonsumsi
manusia.
·
Daging
kalkun lokal mempunyai rasa, aroma, dan tekstur yang tidak bermasalah dan bisa
diterima oleh semua golongan.
2.4. Cara Budidaya Kalkun
Dalam menjalankan bisnis ternak ayam kalkun
ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan. Ternak ayam kalkun memang sedikit
lebih rumit dibandingkan dengan ayam kampung atau ayam jenis lainnya. Tingkat
kematian ayam kalkun apalagi anakan cukup tingi sehingga perlu ekstra hati-hati
dalam pemeliharaannya (Prayitno dan Murad, 2009).
1.
Pemilihan Bibit Ayam Kalkun
Pemilihan bibit Kalkun cukup penting, bibit kalkun yang baik salah
satunya ditandai dengan pertumbuhan yang cepat, nafsu makan yang tinggi, bebas
penyakit dab sehat. Pilihlah dari penyedia bibit yang sudah dikenal memiliki
pengalaman dan kredibilitas yang baik.
2. Lokasi
dan
Kandang Kalkun
Ayam kalkun termasuk ayam yang senang bila dilepaskan
di alam bebas atau diumbarkan saja, tidak diletakkan dalam kandang tertutup.
Usahakan anda mempunyai lahan yang sedikit luas minimal sekitar 1×2 m agar
kalkun bisa bergerak bebas. Perlu diberikan penutup kandang dari kawat agar
kalkun tidak bisa terbang keluar kandang. Untuk melindungi dari panas dan hujan
perlu dibuat naungan dari genting yang terbuat dari tanah. Usahakan jangan dari
seng karena kalkun bisa kepanasan saat matahari terik atau berisik terkena air
hujan saat musim hujan.
Lokasi kandang kalkun dipilih pada tempat yang tidak lembab dan jika
memungkinkan menghadap ke arah timur. Hal ini ditujukan agar pada pagi hari
kandang kalkun terkena sinar matahari. Kandang yang banyak terkena sinar
matahari akan membuat ayam kalkun lebih sehat. Kandang umbaran terbatas
memungkinkan Ayam Kalkun bebas berkeliaran namun tetap aman dari kriminalitas
atau predator. Bentuk
kandang kalkun bisa menyesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia. Namun
harus cukup luas dan jangan terlalu padat. Jika terlalu sempit atau terlalu
padat bulu-bulu ayam kalkun akan rusak. Selain itu ayam kalkun jantan dewasa
suka sekali berkelahi satu dengan yang lain. Pisahkan ayam kalkun yang berbeda
ukuran, ayam kalkun kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan dengan
kalkun dewasa.
3. Perawatan
Dan Pemberian Makanan Ayam Kalkun
Perawatan ayam kalkun merupakan hal yang cukup rumit dan butuh
ketelitian. Makanan yang mengandung nutrisi yang baik akan mendukung
pertumbuhan ayam kalkun. Dalam masa pertumbuhan ayam kalkun memerlukan nutrisi
yang lebih baik. Berikan Konsentrat BR1 Dan BR2 sesuai usia mereka. Makanan
lainnya hampir sama dengan ayam kampung atau ayam lainnya. Misalnya bekatul,
jagung, nasi dan lain-lainnya,berikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu ayam kalkun suka dengan sayur dan
daun-daunan. Berikan sayur dan daun-daunan untuk memenuhi gizi mereka. Selain
makanan, minuman juga merupakan hal penting yang harus selalu tersedia bagi
mereka. Untuk pencegahan penyakit, selain kondisi lingkungan dan makanan yang
terjaga, ayam kalkun perlu diberikan vaksin seperti vaksin ayam lain. Kalkun mempunyai pakan yang mirip dengan ayam
kampung. Diberikan pakan voer atau BR yang dicampur dedak atau katul dan
sedikit air. Jangan lupa sesekali diberikan irisan sayuran segar seperti
kangkung, bayam, kobis atau kol, sawi bahkan enceng gondog juga mau. Sayuran
tadi diiris halus dan dicampurkan dalam makanan kalkun lainnya. Untuk
penggunaan daun pepaya juga bisa hanya saja dianjurkan tidak setiap hari. Ada
beberapa kandungan dalam daun pepaya yang tidak bagus bila diberikan secara
terus menerus ke kalkun anda. Sesekali diberikan pepaya matang untuk menambah
gizi dan stamina.
4.
Usahakan mempunyai tanaman
sebagai naungan saat panas terik
Kalkun bila hari sangat panas biasanya akan
berteduh. Jika kepanasan terindikasi mulutnya akan terbuka dan nampak
terengah-engah. Maka dia akan mencari tempat untuk berteduh. Anda bisa menanam
pohon jambu air, jeruk nipis yang tidak terlalu tinggi bisa juga sejenis pohon
rambutan atau mangga yang rimbun. Jika luas lahan anda terbatas cukup pohon
yang kecil saja yang ditanam. Yang terpenting dapat menjadi naungan saat hari
sangat panas.
5.
Persiapan bila kalkun mulai
bertelur
Kalkun mulai bertelur saat berumur 8 bulanan.
Saat itu kita perlu mempersiapkan tempat yang nyaman agar kalkun tidak
berpindah tempat. Anda cukup meletakkan kotak yang berukuran sedang sesuai
ukuran kalkun dan meletakkan jerami diatasnya. Dalam sekali masa produksi
kalkun bisa bertelur sekitar 8-15 butir telur bahkan ada yang sampai 25 butir (Candra et, al, 2013). Tergantung dari pola makan dan pola
pemeliharanya. Kalkun bisa mengerami sendiri telur yang diproduksinya. Untuk
itu anda perlu mempersiapkan tempatnya. Telur kalkun membutuhkan waktu menetas
lebih lama dibandingkan ayam kampung yaitu sekitar 28 hari.
6.
Pemeliharaan saat anakan
Telur yang sudah menetas bisa langsung di asuh
oleh indukannya. Namun bila telur ditetaskan dalam mesin penetas, maka setelah
menetas tinggal dimasukkan dalam boks berpenghangat. Untuk anakan yang diasuh
oleh indukan sebaiknya diletakkan dalam kandang yang berbeda. Jika bercampur
dengan kalkun dewasa lainnya dikhawatirkan akan terinjak salah satu dari
mereka. Perlu diperhatikan kandang untuk anakan kalkun diusahakan rapat dan
aman dari gangguan predator seperti kucing, tikus, ular dan elang. Jika tidak
maka anda dapat kehilangan anakan kalkun anda akibat dimangsa predator
pengganggu.
7.
Pemeliharaan saat dewasa
Saat kalkun dewasa yang siap masa produksi perlu
dibuat komposisi yang pas agar terjadinya perkawinan yang menghasilkan anakan
yang berkualitas. Dalam satu kandang 1 jantan bisa melayani 5 betina indukan.
Jika sudah berproduksi, pejantan bisa dipindah dalam kandang yang berbeda.
Tujuannya tentu agar anakan yang dihasilkan bagus kualitasnya karena berasal
dari indukan yang berbeda. Bagaimanapun indukan yang berkualitas mempengaruhi
anakan yang dihasilkannya.
Jika anda mempunyai beberapa jenis ayam kalkun,
misalnya jenis kalkun Bronze, kalkun Golden Palm dan kalkun Putih, diusahakan
jangan dicampurkan dalam satu kandang. Dikhawatirkan nanti terjadinya
perkawinan silang diantara mereka. Untuk menjaga keaslian keturunan dan
jenisnya, tempatkan mereka dalam kandang yang berbeda. Namun jika anda tidak
mempermasalahkan persilangan mereka dan berniat membuat persilangan antar jenis
kalkun, bisa saja anda campurkan mereka dalam satu kandang yang sama. Nanti
akan akan mendapati anakan yang mungkin dari coraknya merupakan perpaduan
antara indukan jantan yang indukan betina yang berlainan jenisnya.
8.
Menanggulangi saat musim
penyakit menyerang
Dalam mengantisipasi terjangkitnya penyakit, anda
harus rajin membersihkan kandang atau tempat umbaran bagi si kalkun. Apalagi
saat musim hujan tiba, jangan biarkan ada air yang menggenang di area kandang.
Dikhawatirkan kalkun anda mudah terserang penyakit. Jika kalkun anda menderita
penyakit, segera dikarantina dan dipisahkan dengan kalkun lainnya kemudian
diobati. Jika sudah kembali pulih, bisa digabung kembali dengan rekannya yang
lain dikandang.
2.4. Pakan dan Pemberian Pakan
Kebutuhan nutrisi
terpenting pada kalkun adalah keseimbangan protein dan energi. Kalkun
membutuhkan protein lebih banyak daripada ayam broiler, terutama pada periode
starter dan pertumbuhan. Kalkun betina mencapai dewasa kelamin lebih dini
dibanding kalkun jantan. Pemberian ransum dengan kandungan energi tinggi dan
rendah protein pada kalkun betina umur 16 minggu dan kalkun jantan umur 18
minggu lebih ekonomis dalam meningkatkan pertumbuhan).
Keseimbangan energi dan protein
pada kalkun umur 4 – 8 minggu dengan protein 22% dan energi 2800, 8-12 minggu
dengan protein 19% dan energi 3000, 12-20 minggu 14-16.5% protein dan
3100-3200. NR C. 1984. Ransum kalkun mengandung tambahan lemak 2 – 8%. Kelebihan lemak dan
karbohidrat akan disimpan sebagai lemak tubuh. Sedangkan konsumen kurang
menyukai daging yang berlemak. Secara umum pakan kalkun sebenarnya mirip dengan pakan unggas atau jenis
burung lainnya yaitu termasuk pemakan biji-bjian, perbedaan yang cukup mencolok
adalah bahwa kalkun sangat menyukai hijauan daun.
A.
Ayam Kalkun (Umur 1 - 7 Hari) :
Untuk pemberian pakan ayam kalkun umur 1 hari
sampai 7 hari berikanlah full BR 1 (BR 1 100%) yang dicampur dengan air
secukupnya. Aduk BR 1 dengan memasukkan air sedikit demi sedikit sampai merata,
pemberian air ini hanya sedikit tidak sampai adonan menjadi lembek, jadikan
adonan bila diperas dengan cara digenggam tidak mengeluarkan air tetapi adonan
terasa basah. Fungsi air di sini adalah untuk melunakkan tekstur BR 1 agar
lebih mudah dimakan dan dicerna oleh anak ayam kalkun ini. Selain itu, air ini
berfungsi untuk mencukupi kebutuhan cairan yang diperlukan tubuh anak ayam kalkun,
karena dalam umur ini anak ayam kalkun tidak diperkenankan untuk diberikan full
air minum di dalam wadah, karena dikhawatirkan anak-anak ayam kalkun ini akan
masuk ke dalam wadah yang berisi air minum, sehingga anak ayam kalkun ini
merasa kedinginan dan berakibat kematian. Untuk pemberian full BR 1 ini juga
bertujuan untuk memberikan asupan protein yang maksimum yang terkandung oleh BR
1, sehingga pertumbuhan anak ayam kalkun akan semakin cepat dan lebih sehat
B. Ayam
Kalkun (Umur 1 - 2 Minggu) :
Anak ayam kalkun umur 1 minggu sampai 2
minggu berikanlah campuran BR 1, Bekatul, dan Hijauan (daun/sayur). Cara
membuatnya yaitu dengan cara memotong-motong hijauan sampai berukuran kecil
yang sekiranya bisa dimakan atau sesuai dengan ukuran paruh anak ayam kalkun
ini. Kemudian campurkan semua bahan tersebut dengan perbandingan 50% BR 1, 30%
Bekatul, dan 20% Hijauan. Jangan lupa menambahkan air secukupnya pada adonan
ini, jumlah air bisa lebih banyak tetapi tidak encer. Anak ayam kalkun pada
umur ini juga sudah bisa diberikan full air minum yang ditaruh dalam wadah.
Meskipun begitu, pastikan anak-anak ayam kalkun ini jangan sampai masuk ke
dalam air minum ini, karena umur sekian juga masih rentan terhadap suhu rendah.
C. Ayam
Kalkun (Umur 2 - 4 Minggu) :
Pada waktu anak ayam kalkun umur 2 minggu
sampai 4 minggu, bahan-bahan pakannya sama seperti porsi pakan anak ayam kalkun
saat umur 1-2 minggu. Meskipun sama tetapi porsinya berbeda, untuk porsinya
sendiri adalah 40% BR 1, 30% Bekatul, dan 30% Hijauan. Jumlah air dalam adonan
dan cara membuatnya juga sama seperti porsi pakan anak ayam kalkun 1-2 minggu.
Pemberian air minum dalam wadah juga sangat diperkenankan, karena kebutuhan
cairan pada tubuh anak ayam kalkun ini sudah mulai meningkat. Dan jangan lupa untuk
mengganti air minum bila sudah kotor, dan bersihkan juga wadah air minum ini
agar tidak ditumbuhi oleh sumber penyakit.
D.
Ayam Kalkun (Umur 1 - 2 Bulan) :
Pemberian pakan ayam kalkun pada tahap ini
juga masih sama dengan bahan-bahan makanan dan cara membuat pakan ayam kalkun
pada umur-umur sebelumnya, tetapi porsi BR 1 dan Bekatul sudah bisa dikurangi
dan menambah porsi hijauan. Untuk perbandingan porsinya adalah 25% BR 1, 25%
Bekatul, dan 50% Hijauan.
E. Ayam
Kalkun (Umur 2 Bulan Ke Atas) :
Pada ayam kalkun saat 2 bulan sudah
mulai gampang untuk masalah pakannya, karena porsi BR 1 dan Bekatul sudah
banyak dikurangi. Tetapi bahan-bahannya masih sama dengan bahan pakan ayam
kalkun pada tahap sebelumnya, yaitu masih memberikan campuran BR 1, Bekatul, dan
Hijauan. Untuk perbandingan porsinya adalah BR 1 10%, Bekatul 20%, dan Hijauan
70%. Adapun pengurangan porsi BR 1 dan Bekatul bertujuan untuk memangkas
biaya pengeluaran untuk belanja pakan ayam kalkun, karena harga Hijauan jauh
lebih murah dibandingkan harga BR 1 dan Bekatul. Karena kita bisa mendapatkan
hijauan dengan mudah di pekarangan rumah yang kita tanam sendiri atau kita bisa
membeli sisa-sisa sayuran di pasar tradisional dengan harga yang sangat murah.
Meskipun porsi BR 1 dan bekatul dikurangi, gizi yang terkandung masih tetap
terjaga, karena Hijauan juga memiliki kandungan gizi yang melimpah.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Kalkun adalah hewan unggas (sejenis burung),
asli Amerika Utara, yang klasifikasinya termasuk dalam Filum Chordata,
Sub filum Vertebrata, Kelas Aves, Ordo Galliformes,
famili Phasianidae, sub famili Meleagris, genus Meleagris,
spesies M. gallopavo, M. silvestris dan, M. Ocellata. yang
sering dikonsumsi dan memeiliki keunggulan dari segi dagingnya yaitu
memeiliki daging yang sangat lezat juga berprotein tinggi, kandungan lemak
dan kolesterolnya sangat rendah. Cara budidayanya diantaranya dengan
pemilihan bibit ayam kalkun, lokasi dan kandang kalkun dan perawatan dan
pemberian makanan ayam kalkun yang dapat berupa konsentrat pakan jadi pada masa
pertumbuhan, ataupun memeberikan pakan biasa seperti bekatul, jadung, dan
lain-lain. Serta memeberikan hijaun atau sayuran untuk menambahakan gizi dan
juga melakukan vaksin agar terhindar dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Candra, S.,
Utami, D., dan Hartono, B. 2013. Analisis Ekonomi Usaha Ayam Petelur CV.
Santoso Farm Di Desa Kerjen Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Jurnal-Jurnal
Ilmu Peternakan. 23(3): 147-156.
Oktaviana, E., Lestari,
D, A, H., Indriani, Y. 2016. Sistem
agribisnis ayam kalkun didesa Sukoharjo kabupaten Pringsewu provinsi Lampung. JIIA. 4(3): 262-268.
Prayitno, D.W dan Murad, B.C. 2009. Manajemen
Kalkun Berwawasan Animal Welfare. Universitas Diponegoro. Semarang.
Rasyaf, Mdan Amrullah IK. 1983. Beternak
Kalkun. Penebar swadaya. Jakarta.
Subagyo FW. 2013. Pengaruh umur indukterhadap fertilitas, susut tetas, daya
tetas, dan bobot tetas telur kalkun. Tesis. Fakultas Peternakan. Universitas
Lampung.
0 Response to "Makalah | Pemeliharaan Ternak Ayam Kalkun"
Post a Comment
Terimakasih Sudah Mengunjungi Blog Ini, Silahkan Tinggalkan Komentar!