Laporan Tutorial Menstruasi
LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO:
Nn. Sister berumur 13 tahun,
hari ini mengalami menarche. Agar tidak cemas, ibunya memberikan informasi
tentang proses menstruasi yang ada kaitannya dengan hormon reproduksi. Ibunya
juga menceritakan bahwa nanti akan terjadi beberapa perubahan organ dan
jaringan pada sistem reproduksi wanitanya.
I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Menarche :
Menstruasi pertama kali
2. Menstruasi :
Proses keluarnya darah dari vagina karena siklus bulanan alami pada wanita
3. Hormon :
Substansi yang dihasilkan kelenjar endokrin
4. Reproduksi :
Proses biologis individu untuk menghasilkan individu baru
5. Organ :
Kumpulan jaringan yang mempunyai fungsi tertentu
6. Sistem :
Elemen yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Jelaskan anatomi reproduksi wanita!
2. Jelaskan histology reproduksi wanita
3. Apa saja tanda-tanda wanita yang mengalami pubertas?
4. Hormon apa saja
yang memengaruhi proses menstruasi?
5. Apa saja faktor-faktor
yang memengaruhi proses menstruasi?
6. Kapan terjadinya menarche dan apa factor yang memengaruhi menarche?
7. Bagaimana mekanisme terjadinya menstruasi?
8. Apa saja perubahan
yang terjadi pada jaringan system reproduksi wanita saat menstruasi?
III. CURAH PENDAPAT
1.
Anatomi
system reproduksi wanita
a.
Eksterna : mons pubis, labia mayor, labia minor, vestibulum
vagina, orificium vagina, klitoris.
b.
Interna
: vagina, uterus, tuba falopii, ovarium
2.
Ovarium
: terdiri dari korteks dan medulla, epitel germinativum pada permukaannya merupakan epitel kuboid selapis
Vagina
: terdapat jaringan mukosa yang dilapisi epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk, dibawahnya terdapat berkas-berkas otot polos yang menjalar kesegala arah.
3.
Tanda wanita pubertas : panggul membesar, payudara membesar, suara melengking, tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan.
4.
Hormon
yang memengaruhi proses menstruasi : GnRH,
FAH, LH, estrogen, progesterone.
5.
Faktor
yang memengaruhi proses menstruasi : factor genetic, factor hormone, factor
psikologis, factor gizi, factor pertumbuhan (fisik).
6.
Menarche
terjadi pada anak berumur 13-14 tahun. Faktor yang
memengaruhinya adalah karna sel telur yang sudah matang.
7.
Mekanisme menstruasi : siklus endometrium (mens,
proliferase, sekretorik) dan siklus ovarium (fasefolikuler,
faseovulasi, fase luteal)
8.
Saat menarche : proses menstruasi pertama dimana keluarnya darah yang sebelumnya ditandai dengan keluarnya jaringan seperti flek lalu dilanjutkan dengan keluarnya darah dari vagina.
IV.
ANALISA
MASALAH
1.
Anatomi
Reproduksi Wanita [1]
Mons pubis adalah bagian yang
menonjol yang letaknya di depan symphysis pubis dan kulitnya ditumbuhi oleh
rambut.
Labia mayora
adalah dua buah lipatan yang besar, mulai dari mons pubis
sampai ke perineum. Kedua labia ini di bagian anterior membentuk commissura
anterior dan di bagian belakang membentuk commissura posterior.
Labia minora adalah dua buah
lipatan membrana mucosa. Letaknya di lateralis terhadap clitoris dan berjalan
ke arah bawah yang akhimya menghilang ke dalam labia mayora. Labia minora ini
mengelilingi clitoris dan lipatan rnereka sebelah atas membentuk preputium
clitoridis.
Clitoris bentuknya harnpir sama dengan penis
dan terletak tepat di bawah commissura anterior. Clitoris ini terdiri dari dua
corpora cavernosa yang berhubungan dengan ramus pubicus dengan dua buah crura
clitoridis. Glans clitoridis juga dibentuk oleh corpus cavernosum clitoridis.
Vestibulum vaginae adalah suatu
ruangan yang dibatasi oleh kedua labia minora, depan oleh frenulum clitoridis
dan di belakang oleh frenulum labiorum. Ke dalam vestibulum vaginae ini
bermuara orificium urethrae externum yang letaknya ± 3 cm di belakang clitoris. Juga disini bermuara orificium vaginae yang
terletak dibelakang orificium urethrae externus.
Vulva adalah daerah yang
dibatasi di sebelah lateral oleh kedua labia majora. Jadi yang termasuk vulva
ialah labia minora, clitoris, orificium urethrae externum dan orificium vaginae.
Anatomi organ reproduksi
perempuan (interna) terdiri dari:
1.
Vagina: organ ini memiliki orifficium yang ditutupi oleh hymen
2.
Uterus terdiri dari 4 bagian
yaitu: Cerviks uteri, istmus uteri, corpus uteri, fundus uteri
3.
Tuba Falopii terdiri dari 4 bagian
yaitu: pars tuba uterina, pars istmus, pars ampulla, pars infundibulum.
4.
Ovarium : Organ ini memiliki penggantung
yang disebut Ligament suspensory ovarii
dan Ligament Ovarian
Anatomi organ reproduksi
wanita assesorius
1.
Kelenjar mammae
2.
Plasenta khusus untuk wanita hamil
2.
Histologi Repreduksi Wanita [2]
1.
Ovarium
a.
Terdiri dari
kortek dan medulla
b.
Epitel
germinativum pada permukaannya merupakan epitel kuboid selapis
c.
Di bawah epitel
terdapat jaringan ikat fibrosa yang membentuk tunika albuginea ovarium
Korteks :
Zona
parenchymatosa
·
Jaringan korteks
berada di bawah tunika albuginea
·
Terdapat
sejumlah besar folikel ovarium dari berbagai fase perkembangan
·
3 tingkatan :
o Folikel primordial
o Folikel berkembang
o Folikel de graaf
·
Stroma korteks terlihat
berupa jaringan yang banyak mengandung sel berbentuk gelendong mirip serat otot
polos
·
Sel sel itu
tersusun sangat rapat satu sama lain sehingga terlihat jaringan korteks sangat
erat dengan inti sel
Medulla :
·
Zona vasculosa
·
Jaringan
medulanya tampak lebih longgar banyak mengandung serat elastin
·
Serat otot polos
pembuluh darah arteri dan vena
·
Beberapa arteri
tampak masuk ke dalam jaringan korteks
·
Pembuluh darah
dan limfe masuk dan keluar organ ini melalui hilusnya
2.
Korpus luteum
a.
Bangunan ini
tampak berwarna kekuningan
b.
Banyak sajian
yang bagian tengah korpus luteumnya masih tampak mengandung sisa darah sisa
ovulasi
c.
Di susun oleh
sel lutein yang terdiri atas dua jenis yaitu sel lutein granulose yang
merupakan bagian terbanyak dan sel lutein teka yang jumlahnya lebih sedikit
d.
Sel lutein
granulose berasal dari sel folikel/sel granulose
e.
Sel lutein teka
berasal dari sel teka interna yang berkembang dan menyelusup diantara sel
lutein granulose dari tepian
f.
Sel lutein teka
lebih kecil dibandingkan sel lutein granulose dan warnanya lebih gelap,
letaknya di tepi
g.
Sel lutein
granulose lebih besar, berwarna kuning pucat dan sitoplasmanya sering terlihat
bervakuol kecil-kecil
h.
Sel ini memenuhi
hamper seluruh korpus luteum
i.
Diantara sel
lutein terdapat jaringan ikat dan pembuluh darah kecil
3.
Korpus albikans
a.
Bangunan ini
lebih bkecil dari korpus luteum
b.
Tampak berwarna
pucat
c.
Tampak pembuluh
darah kecil di dalamnya
d.
Jaringan ikat
terdapat di antara sisa sisa sel lutein
4.
Ampula tuba
uterine
a.
Mukosa ampula buluh
rahim mempunyai banyak lipatan yang sangat rumit yang memenuhi lumennya
b.
Permukaan
lipatan mukosa ini di liputi epitel torax selapis dengan lamina propria di
bwahnya
c.
Sel epitelnya
terdiri atas dua macam sel yaitu sel bersilia dan sel yang tidak bersilia yang
berfungsi sekresi
d.
Tunika
muskularisnya terdiri atas dua lapisan. Lapisan yang melingkar tebal di sebelah
dalam dan lapis memanjang yang tipis di sebelah luar
e.
Tunika
adventisia terdiri atas jaringan ikat longgar yang di liputi mesothelium
5.
Ismus tuba
uterine
a.
Lipatan
mukosanya berupa lipatan longitudinal
b.
Lumenya lebih
sempit
c.
Lapisan otot
relative lebih tebal di bandingkan ampulla terutama lapis melingkarnya
6.
Tuba uterine
pars intramural
a.
Lapis mukosanya
tampak bergelombang memanjang
b.
Tunika muskularis
menyatu dengan tunika muskularis miometrium dinding rahim
7.
Endometrium fase
regenerasi
a.
Endometrium
mukosa tampak tipis
b.
Epitelnya
silindris selapis
c.
Kelenjrnya
hamper semuanya lurus
d.
Lumen kelenjar
bundar/lonjong dan kosong
e.
Epitel kelenjar
juga silindris selapis
f.
Miometriun
terdiri dari berkas berkas serat otot polos yang tersusun berlapis lapis dengan
arah yang tampak kurang teratur
8.
Endometrium fase
sekresi
a.
Endometrium
tampak tebal
b.
Kelenjar
berkelok kelok, dindingnya berlipat lipat, lumen melebar dan berisi banyak
secret.
9.
Endometrium fase
prahaid
a.
Mirip fase
sekresi
b.
Di dalam stroma
endometrium sudah mulai terdapat darah sehingga stroma tampak kemerahan
c.
Epitel dan
kelenjar endometrium sudah mulai terpotong
10.
Vagina
a.
Dindingnya di
bentuk oleh mukosa yang terdiri atas epitel berlapis gepeng non keratin
b.
Di bawahnya
terdapat lapisan otot polos yang terdiri atas berkas berkas serat otot polos
yang berjalan dalam berbagai arah
c.
Vagina tidak
mempunyai kelenjar di dalam dindingnya
11.
Serviks uteri
a.
Terdiri dari
otot polos
b.
Serabut elastin
sedikit banyak mengandung jaringan ikat padat kolagen
c.
Endoserviks di
lapisi epitel kolumnar simpleks tinggi dengan inti di basal dan sitoplasma
pucat
d.
Diantara sel sel
sekretorik terdapat sel sel bersilia
12.
Peralihan epitel
serviks vagina
a.
Bagian serviks
yang masuk kevagina yaitu porsio vaginalis (ektoserviks) memiliki epitel yang
sama dengan epitel vagina, yaitu squamus komplek non keratin
b.
Perubahan epitel
dari columnar simpleks ke squamus kompleks tidak berkeratin ini secara langsung
tanpa batas tegas
3.
Tanda-tanda Wanita
Mengalami Pubertas [3]
-
Pinggul
Pinggul yang membesar
dan membulat sebagai akibat membesarnya tulang pingul dan berkembangnya lemak
bawah kulit.
-
Payudara
Buah dada dan puting
susu semakin tampak menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara
menjadi lebih besar dan lebih bulat lagi.
-
Rambut
Tumbuhnya rambut di
kemaluan, ketiak, lengan dan kaki, dan kulit wajah.Semua rambut, kecuali rambut
wajah mula-mula lurus dan terang warnany,kemudian menjadi lebih subur, lebih
kasar, dan lebih gelap dan agak keriting.
-
Kulit
Kulit menjadi lebih
kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori bertambah besar.
-
Kelenjar
Kelenjar lemak dan
kelenjar keringat menjadi lebih aktif.Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan
jerawat.Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya
menusuk sebelum dan selama masa haid.
-
Otot
Otot semakin besar dan
semakin kuat terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga
memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkaikaki.
-
Suara
Suara berubah dari
suara kanak-kanak menjadi lebih merdu, suara serak dan suara yang pecah jarang
terjadi.
4.
Hormon yang Memengaruhi Menstruasi pada Wanita [4]
1. GnRH (Gonadotropin
Realeasing Hormone) diproduksi oleh Hipotalamus
·
Merangsang produksi FSH dan LH
·
Mengatur pelepasan FSH dan LH oleh
kelenjar Hipofisis Anterior
2. FSH (Follicle
Stimulating Hormone) diproduksi oleh Hipofifis Anterior
·
Merangsang pertumbuhan dan pematangan
Folikel
·
Merangsang
produksi Hormon Estrogen
3. LH (Luteinizing
Hormone) diproduksi oleh Hipofisis
anterior
·
Merangsang
oosit primer untuk menyelesaikan pembelahan meiosis pertama untuk menjadi oosit
sekunder
·
Memicu
ovulasi dari oosit sekunder
·
Mengubah
folikel yang pecah menjadi korpus luteum
·
Merangsang
produksi progesteron oleh korpus luteum
4. ESTROGEN diproduksi
oleh Folikel matang & korpus luteum
·
Merangsang
pertumbuhan semua organ reproduksi
·
Menstimulasi
pertumbuhan duktus dan alveoli kelenjar mammae
·
Mempengaruhi
konfigurasi tubuh total melalui peningkatan pembentukan tulang dan peningkatan
penumpukan lemak dalam semua jaringan subkutan terutama diarea bokong, paha dan
payudara
·
Menurukan
kadar kolestrol dan lipoprotein densitas rendah dalam darah melalui
perbandingan pada perempuan pascamenopause dan laki-laki dan juga memfasilitasi
metabolisme kalsium
·
Mempengaruhi
fungsi pengaturan suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus yang mengendalikan
saraf penyebab dilatasi dan konstriksi pembuluh darah
·
Menyebabkan
produksi sekresi serviks berair jernih yang cenderung memfasilitasi masuknya
sperma ke dalam uterus
5. PROGESTERONE
diproduksi oleh Korpus Luteum &
Plasenta
·
Merangsang
pertumbuhan endometrium uterus lebih lanjut untuk mempersiapkannya terhadap
implantasi ovum yang sudah dibuahi, progesterone menghambat kontraksi uterus
sehingga ovum yang sudah tertanam dapat bertahan
·
Menghambat
masuknya sperma ke serviks
·
Menyebabkan
sedikit peningkatan suhu tubuh basal dan peningkatan ekskresi natrium dan air
dari ginjal.
5.
Faktor yang Memengaruhi
Menstruasi [3] [4] [5]
-
Faktor Enzim
Dalam fase proliferasi
estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim hirdolitik dalam endometrium. Jika tidak terjadi kehamilan makan
dengan
menurunnya kadar
progesterone, enzim-enzim hidrolitik dilepaskan dan merusak bagian dari sel-sel yang berperan dalam sintesis
protein. Karena itu, timbul gangguan dalam metabolisme
endometrium yang mengakibatkan regresi
endometrium dan pendarahan.
-
Faktor Vaskular
Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan system vaskularisasi dalam lapisan fungsional
endometrium. Pada pertumbuhan endometrium
ikut tumbuh juga arteri-arteri, vena-vena, dan hubungan
di antara keduanya. Dengan regresi endometrium,
timbul statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya
dengan arteri,dan akhirnya terjadi nekrosis dan pendarahan
dengan pembentukan hematoma, baik dari arteri maupun
vena.
-
Faktor
Prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2
dan F2. Dengan adanya desintegrasi
endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi
myometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi pendarahan haid.
-
Stress
Menyebabkan meningkatnya panjang siklus menstruasi dan menunda priode setiap bulannya,
di karenakan pusat stres di dalam otak letaknya dekat dengan pusat pengaturan haid.
-
Status Gizi
Status gizi yang buruk akan mengganggu siklus menstruasi, zat gizi
yang harus di penuhi yaitu karbohidrat, protein dan lemak.
Karbohidrat : Pemenuhan kalori selama fase
luteal
Protein : Mempengaruhi panjang fase folikuler
Lemak : Mempengaruhi hormone reproduksi yaitu hormon
(insulin dan leptin) dan mempengaruhi produksi hormone GnRH.
-
Gangguan Hormonal
Produksi hormon yang
tidak seimbang inilah yang
dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi.
6.
Kapan Terjadi Menarche dan Faktor yang Memengaruhinya [4]
[5]
Biasanya atau pada umumnya perempuan mengalami menarche pada
usia 12 sampai 14 tahun. Faktor yang memengaruhinya antara lain :
a.
Faktor
Hormonal
Ketidakseimbangan kadar hormon estrogen dan progesteron
dimana estrogen sangat berlebih hingga melampaui batas normal sedangkan
progesteron kadarnya menurun.
b.
Faktor
Kimiawi
Kadar serotonin yang berubah-ubah selama siklus
menstruasi, dimana aktivitas serotonin sendiri berhubungan dengan gejala depresi,
kecemasan, kelelahan, agresif dan lain sebagainya. Kadar serotonin yang rendah
ditemukan pada wanita dengan sindroma premenstruasi.
c.
Faktor
Genetik
Insiden sindroma premenstruasi 2x lebih tinggi
pada kelahiran kembar satu telur (monozigotik) dibandingkan kelahiran kembar
dua telur (dizigotik).
d.
Faktor
Psikologis
Stress sangat besar pengaruhnya terhadap sindroma
premenstruasi. Gajala-gajala sindroma premenstruasi akan makin nyata dialami
oleh wanita yang terus menerus mengalami tekanan psikologi.
e.
Faktor
Aktivitas Fisik
Kebiasaan olahraga yang kurang dapat memperberat
sindroma premenstruasi. Aktivitas fisik telah direkomendasikan untuk mengurangi
keparahan sindroma premenstruasi. Namun masih sedikit bukti yang mendukung
jelas hubungan aktivitas fisik dengan sindroma premenstruasi. Aktivitas fisik
secara teratur direkomendasikan untuk mengurangi kelelahan dan depresi terkait
sindroma premenstruasi. Beberapa sumber menyatakan latihan erobik adalah
alternatif yang efektif untuk mengurangi sindroma premenstruasi. Beberapa
mekanisine biologis dapat menjelaskan hubungan aktivitas fisik dengan sindroma
premenstruasi. Aktivitas fisik dapat meningkatkan endorphin, menurunkan
estrogen dan hormon steroid lainnya, meningkatkan transportasi oksigen dalam
otot, mengurangi kadar kartisol dan meningkatkan keadaan psikologis. Semua
mekanisme ini mendukung hubungan terbalik aktivitas fisik dengan sindroma
premenstmasi, dimana makin teratur aktivitas fisik maka akan semakin berkurang
keparahan sindroma premenstruasi. Menurut Dusek (2001) prevalensi
dismenorelnyeri haid pada masa menjelang menstmasi jauh lebih tinggi pada
perempuan yang tidak berolah raga secara teratur. Secara psikologis aktivitas
fisik dapat membangun mood, meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatkan kemarripuan
mengatasi tantangan.
f.
Kalsium
Penelitian menunjukkan bahwa kalsium berpengaruh
terhadap gangguan mood dan perilaku yang berlangsung selama sindroma
premenstruasi. Gejala-gejala seperti gelisah, hidrasi dan depresi mulai sembuh
pada seseorang dengan sindroma premenstruasi yang mengkonsumsi kalsium dengan
tanpa efek samping. Asupan harian yang direkomendasikan untuk kalsium adalah lOOOmg/'hari.
Peneltian Jacobs dan Susan (2000) juga menyatakan bahwa pemberian kalsium murni
terbukti secara signifikan menghasilkan 50% pengurangan gejala sindroma
premenstruasi. Asupan tinggi kalsium dengan jumlah 1.336 mg/hari dapat
memperbaiki gejala-gejala gangguan mood , perilaku, nyeri dan retensi air
selama siklus menstruasi. Sumber utama kalsium berasal dari susu dan hasil
olahan lainnya seperti yogurt dan keju. Pentingjuga untuk memenuhi asupan
400-800 IU vitamin D setiap hari bersamaan dengan kalsium untuk mendapatkan
efek yang maksimal.
g.
Magnesium
Asupan magnesium yang cukup tiap harinya
beipengaruh terhadap sindroma premenstruasi yang dialami. Penelitian Ramadani,M
(2011) mendapatkan pengaruh yang signifikan antara tingkat konsumsi magnesium
dengan sindroma premenstruasi pada mahasiswi. Temuan ini didukung oleh
Christiany (2006) yang menyebutkan ada hubungan antara asupan magnesium dengan
sindroma premenstruasi. Asupan harian yang direkomendasikan untuk magnesium
adalah 250mg/hari. Magnesium yang diberikan selama fase luteal siklus
menstruasi sampai dengan saat darah menstruasi keluar terbukti dapat mengurangi
skor total gejala dan kelompok afeksi negatif.3 Sumber magnesium terbaik adalah
sayuran
hijau, seperti bayam. Sumber lainnya adalah
kacang, biji-bijian, gandum, oatmeal, yogurt, kedelai, alpokat, danpisang.
h.
Vitamin
B
Vitamin B6 dapat membantu meringankan depresi dan
gelisah yang terkait dengan PMS. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang
signifikan antara pemberian vitamin B kompleks dengan sindroma premenstruasi,
ditandai dengan berkurang hingga hilangnya keluhan fisik dan psikologi terkait
sindroma premenstruasi. Dosis vitamin B6 yang direkomendasikan adalah 50-100 mg
per hari. Makanan sumber utama vitamin B6 meliputi sereal, sayuran (wortel,
bayam, kacang polong), telur dan daging.
7.
Mekanisme Menstruasi [6]
Siklus Ovarium
1.
Fase Folikuler (hari 1 - 10)
·
Pada awal
siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan memicu proses maturasi 10 – 20
folikel folikel dominan ( hanya satu, yang lain atresia )
·
Kadar FSH dan LH
yang tinggi disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron yang rendah pasca
fase haid sebelumnya.
·
Selama dan
segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah namun akan kembali meningkat
setelah masuk fase proliferasi
2.
Fase Folikuler
(hari 9-14)
·
Folikel membesar
dan membentuk ruang penuh cairan (ANTRUM) - follicle d’graaf.
·
Follicle d’graaf
: oosit dikelilingi oleh 2 – 3 lapisan sel granulosa yang disebut cumulus
oophorus
·
Sejalan dengan
maturasi folikel maka produksi estrogen (terutama estradiol) oleh sel granulosa
meningkat dan mencapai puncaknya 18 jam menjelang ovulasi.
·
Peningkatan
estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH (proses umpan balik negatif )
3.
Ovulasi (hari 14)
·
Pembesaran
folikel yang cepat dan diikuti dengan protrusi permukaan cortex ovarium serta
keluarnya oosit berikut dengan cumulus oophorus ( ovulasi )
·
Peristiwa ini
kadang disertai rasa nyeri
·
Kadar estradiol
yang meningkat dengan cepat menjelang ovulasi menyebabkan kenaikan kadar LH
secara mendadak dan penurunan FSH pada pertengahan siklus (mekanisme umpanbalik
positif )
4.
Fase Luteal (hari 15-28)
·
Sel-sel
granulosa dari sisa folikel yang telah mengalami ovulasi mengalami luteinisasi
dan sisa folikel berubah menjadi CORPUS LUTEUM
·
Pada pasca
ovulasi, corpus luteum merupakan sumber estrogen dan progesteron utama dari
ovarium.
·
Bila terjadi
konsepsi, struktur corpus luteum dipertahankan oleh hCG yang dihasilkan oleh
hasil konsepsi.
Bila tidak
terjadi konsepsi, corpus luteum mengalami regresi dan siklus haid akan dimulai kembali.
Siklus Endokmetrium
1.
Menstruasi
·
Terjadi pada
hari pertama keluarnya darah haid
·
Terjadi
penurunan drastis dari hormon-hormon ovarium (progesteron dan estrogen)
·
Involusi
endometrium menjadi kira-kira 65% dari ketebalan awalnya.
·
Selama mentruasi
normal kira-kira 40 ml darah dengan tambahan 35 ml cairan serosa akan
dikeluarkan
2.
Fase poliferasi (Fase Estrogen)
·
Terjadi dari
hari ke 5 sampai hari ke 15 atau sebelum ovulasi.
·
Dibawah pengaruh
estrogen, yang disekresikan dalam jumlah besar, sel stroma dan sel epitel akan
berpoliferasi dengan cepat.
·
Selama satu
setengah minggu sebelum ovulasi, ketebalan endometrium akan meningkat karena
jumlah sel stroma yang banyak.
·
Pada saat
ovulasi endometrium memiliki ketebalan 3-5 mm.
3.
Fase Sekretorik (Fase progestasional)
·
Terjadi pada
hari 16 sampai dengan 28 atau setelah ovulasi
·
Selama fase ini
progesteron dan estrogen bersama-sama akan disekresikan dalam jumlah besar oleh
korpus luteum.
·
Estrogen
menyebabkan poliferasi sel sedangkan progesteron menyebabkan pembengkakakn yang
nyata dan perkembangan sekretorik endometrium.
·
Pada puncak fase
ini, sekitar 1 minggu setelah ovulasi ketebalan endometrium mencapai 5 - 6 mm
a.
Dewasa
Pada fase ini semua
organ reproduksi matang dengan sempurna. Dorongan aktivitas seksual berjalan
dengan baik. Hormon reproduksi lebih stabil dibandingkan pada usia pubertas,
sehingga pada masa ini wanita lebih mudah mengendalikan emosi mereka.
Tahap-tahap sex sekunder selesai.
b.
Menopause
Menopause
terjadi pada usia 40-50 tahun, tetapi bervariasi pada setiap wanita. Menopause
terjadi akibat matinya ovarium, sehingga ovarium tidak lagi menghasilkan hormon
esterogen dan progesteron. Banyak perubahan yang terjadi pada wnita yang sedang
mengalami menopause. Perubahan yang terjadi baik secara fisik maupun secara
mental. Emosi kembali tidak stabil, elastisitas kulit berkurang dan terjadi
keriput. Densitas tulang juga berhenti hingga resiko osteoporosis juga dapat
terjadi. Selain itu wanita yang menopause juga mengalami rasa panas, dispnea,
gelisah dan mudah letih.
8.
Perubahan Organ dan Jaringan pada Reproduksi Wanita [7]
[8]
Perubahan sex primer, efek dari
estrogen:
-
Untuk menimbulkan proliferasi sel dan
pertumbuhan jaringan, oragn-organ kelamin dan jaringan lain yang berkaitann
dengan reproduksi.
Perubahan sex
sekunder, efek dari estrogen:
a)
Pada organ genitalia
interna dan eksterna membesar.
b)
Jumlah sel-sel epitel
bersilia yang membatas tuba fallopi bertambah banyak.
c)
Aktivitas silia di tuba
fallopi juga meningkat.
d)
Pada payudara:
-
perkembangan jaringan stroma payudara
-
pertumbuhan sistem duktus yang luas
-
deposit lemak pada payudara
e)
Merangsang pertumbuhan
tulang
f)
Meningkatkan jumlah
simpanan lemak.
g)
Memacu pertumbuhan
rambut di daerah pubis dan aksila sesudah pubertas.
h)
Membentuk tekstur yang
halus dan lembut pada kulit.
i)
Menyebabkan kulit
menjadi lebih vascular.
Perubahan sex primer wanita, efek
dari progesteron:
-
Untuk meningkatkan
perubahan sekretorik pada endometrium uterus
Perubahan
sex sekunder wanita, efek dari progesteron:
a)
Meningkatkan sekresi
pada mukosa yang membatasi pada tuba fallopi
b)
Pada payudara:
-
meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara.
-
mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar dan menjadi bersifat
sekretorik.
V. MIND MAPPING
VI.
LEARNING ISSUE
TOPIK
|
SUBTOPIK
|
Sistem Reproduksi Wanita
|
Anatomi
|
Histologi
|
|
Perubahan Organ dan Jaringan
|
|
Pubertas Pada Wanita
|
Tanda-tanda Pubertas
|
Mekanisme Menarche
|
|
Faktor Menarche
|
|
Waktu Terjadinya Menarche
|
|
Menstruasi
|
Mekanisme
|
Hormon yang Memengaruhi
|
|
Faktor yang Memengaruhi
|
VII.
SINTESIS
1.
Hormon pada Sistem
Reproduksi Wanita [4]
1. GnRH (Gonadotropin Realeasing Hormone)
diproduksi oleh Hipotalamus
·
Merangsang produksi FSH dan LH
·
Mengatur pelepasan FSH dan LH oleh
kelenjar Hipofisis Anterior
2.
FSH (Follicle Stimulating Hormone) diproduksi oleh Hipofifis Anterior
·
Merangsang pertumbuhan dan pematangan
Folikel
·
Merangsang
produksi Hormon Estrogen
3.
LH (Luteinizing Hormone) diproduksi oleh
Hipofisis anterior
·
Merangsang
oosit primer untuk menyelesaikan pembelahan meiosis pertama untuk menjadi oosit
sekunder
·
Memicu
ovulasi dari oosit sekunder
·
Mengubah
folikel yang pecah menjadi korpus luteum
·
Merangsang
produksi progesteron oleh korpus luteum
4.
ESTROGEN diproduksi oleh Folikel matang & korpus luteum
·
Merangsang
pertumbuhan semua organ reproduksi
·
Menstimulasi
pertumbuhan duktus dan alveoli kelenjar mammae
·
Mempengaruhi
konfigurasi tubuh total melalui peningkatan pembentukan tulang dan peningkatan
penumpukan lemak dalam semua jaringan subkutan terutama diarea bokong, paha dan
payudara
·
Menurukan
kadar kolestrol dan lipoprotein densitas rendah dalam darah melalui
perbandingan pada perempuan pascamenopause dan laki-laki dan juga memfasilitasi
metabolisme kalsium
·
Mempengaruhi
fungsi pengaturan suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus yang mengendalikan
saraf penyebab dilatasi dan konstriksi pembuluh darah
·
Menyebabkan
produksi sekresi serviks berair jernih yang cenderung memfasilitasi masuknya
sperma ke dalam uterus
5.
PROGESTERONE diproduksi oleh Korpus
Luteum & Plasenta
·
Merangsang
pertumbuhan endometrium uterus lebih lanjut untuk mempersiapkannya terhadap
implantasi ovum yang sudah dibuahi, progesterone menghambat kontraksi uterus
sehingga ovum yang sudah tertanam dapat bertahan
·
Menghambat
masuknya sperma ke serviks
·
Menyebabkan
sedikit peningkatan suhu tubuh basal dan peningkatan ekskresi natrium dan air
dari ginjal.
2.
Terjadinya Menarche
[6] [7]
Pubertas merupakan salah satu fase dalam pertumbuhan dan perkembangan
manusia. Pada wanita, pubertas diikuti aspek perkembangan reproduksi yang
ditandai dengan mulainya menstruasi (menarche).
Banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum
periode menstruasi datang, hal ini khususnya sering terjadi pada awal-awal masa
dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi mulai dari rasa tidak nyaman
pada daerah perut sampai masalah ketidakstabilan emosi, kondisi ini yang
dikenal dengan premenstrual syndrome (sindroma
premenstruasi).
Sindroma
premenstruasi merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang
terkait dengan siklus menstruasi wanita. Gejala biasanya timbul 6 – 10 hari
sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai. Mayoritas wanita
pada usia reproduktif biasanya mengalami satu atau lebih gejala premenstruasi
pada sebagian besar siklus menstruasi.Gejala yang paling parah dan paling
sering pada sindroma premenstruasi adalah iritabilitas emosional dan tingkah
laku, depresi, gelisah, kelelahan, konsentrasi berkurang, pembengkakan dan rasa
tidak nyaman pada payudara dan nyeri di daerah perut.
Rata-rata usia pubertas dewasa ini adalah
12 tahun, sementara uisa rata-rata menopause adalah 51 tahun. Bila seorang
wanita merasakan sangat sakit pada fase premenstruasi walaupun hanya 2 – 3 hari
saja, maka sindroma premenstruasi bisa menjadi masalah berat dalam hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Liem, Isabella Kurnia, dkk. 2019. Sobotta Atlas Anatomi Edisi 24. Jakarta:
EGC
2.
Mescher,
A.L. 2013. Histologi Dasar Junqueira Teks
dan Atlas Edisi 13. Jakarta: EGC
3.
F. Ganong, William. 2002. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : MC Graw Hill
4.
Sherwood, Lauralee. 2018. Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC
5.
Jurnal Hubungan
Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi oleh Novita Armeta Nur Vol. 2 Tahun 2018
6.
Guyton & Hall. 2016. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi
12. Jakarta : ECG
7.
Derrickson Bryan dan Gerald J. Tortora.
2014. Dasar Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: EGC
8.
Watson,
Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta : ECG
0 Response to "Laporan Tutorial Menstruasi "
Post a Comment
Terimakasih Sudah Mengunjungi Blog Ini, Silahkan Tinggalkan Komentar!